about SID

SID merajai Trending Topic di Twitter

Band punk rock asal Kuta Bali, Superman Is Dead mampu mencatatkan diri dalam trending topic dunia, Jumat (24/02) dinihari lewat topic S.I.D. Penampilan mereka di acara Radio Show, tvONe menghebohkan dunia maya sehingga mampu bertahan di posisi puncak TT Worldwide.

Dalam show tersebut Superman Is Dead tampil menggebrak membawakan lagu-lagu seperti Kuta Rock City, Jadilah Legenda, Lady Rose, dan Air Mata Api. Dukungan untuk band yang digawangi oleh Bobby Cool (vokal), Eka Rock (gitar) dan Jerinx (drum) dari Outsider (penggemar) pun membanjir di twitter.

Selain S.I.D, talkshow yang dimulai sejak pukul 22:30 tersebut ada juga Balawan, gitaris asal Gianyar Bali yang mampu mencatatkan diri sebagai gitaris dunia. Show ini sendiri di-host oleh Sys NS dan Sandy Pas Band.

Sebelum naik menjadi trending topic dunia, SID memang sudah merajai TT Indonesia sejak pukul 23:23. Setelah itu perlahan tapi pasti band tersebut merajai TT Worldwide.

Di akhir show S.I.D menyerukan pesan terakhir Indonesia tanpa kekerasan, hidup damai tanpa ormas-ormas yang mengganggu ketertiban. Lantas mereka pun membawakan lagu Kemesraan yang disambung lagu gahar Jika Kami Bersama. "Indonesia damai, tanpa kekerasan," tandas Jerinx. 




Solidaritas Punk, SID Siap Tampil di Aceh

Aksi yang dilakukan oleh pihak kepolisian Aceh dengan menangkap, menggunduli, mencebur dan melepas tindik 64 anak punk Aceh mendapat reaksi dari banyak pihak. Salah satunya dari band Punk Rock asal Kuta, Bali, Superman Is Dead yang menyatakan siap tampil di Aceh.
Dari akun drummernya, Jerinx, band punk rock terbesar di Indoneseia tersebut diketahui berencana untuk menggelar konser free di kota Serambi Mekah.

”Anyway, saat ini SID sedang bernegosiasi dgn sebuah EO Aceh agar bisa manggung disana. Kita ga minta fee. Semoga terwujud!” tulis Jerinx lewat akun @JRX_SID.
Aksi ini merupakan bentuk solidaritas band yang digawangi Jerinx, Bobby Cool dan Eka Rock terhadap komunitas punk yang mendapat perlakuan buruk dari pihak Kepolisian. SID bersedia tampil tanpa bayaran, bahkan sekedar bermain akustik jika dianggap terlalu rumit untuk tampil full band.
Superman Is Dead bersedia tampil tanpa bayaran di Aceh. Jika dianggap terlalu rumit secara teknis, kami manggung secara akustik pun tidak masalah. Pihak panitia sudah bersedia namun sampai sekarang mereka masih harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah di sana. Syarat dari kami simple saja, kami diperbolehkan manggung dengan menjadi diri sendiri selama di Aceh,” jelas Jerinx seperti dilansir oleh RollingStone Indonesia, Rabu (21/12).
Selain konser, SID juga siap berdiskusi dengan pihak yang berwajib untuk menghilangkan stigma negatif punk yang dianggap meresahkan masyarakat. Bagi Jerinx punk punk pun bisa saja seorang yang cerdas dan peduli lingkungan hidup. Usai insiden penangkapan dan penggundulan tersebut, penggemar SID di Aceh memang meminta dukungan.
”Kami tidak membela dengan hanya bermodalkan solidaritas punk yang buta. Kalau memang melanggar hukum, siapapun harus ditangkap dan dihukum, tapi teman-teman punk di Aceh ini kan bukan kriminal. Mengapa mereka ditangkap, digunduli, diseragamkan dan harus menjadi pemuda relijius? Terkesan menjadi punk itu adalah setan,” tegas Jerinx.



Liris Vinyl adalah Pencapaian

Langkah berani ditempuh oleh Superman Is Dead (SID) dalam merilis album diskografinya. Mereka pun merilis dalam format vinyl atau piringan hitam dan dicetak terbatas hanya untuk para kolektor saja.Bagi SID ini merupakan suatu pencapaian karir mereka selama ini sekaligus sebagai wiujud rasa bangga sebagai band yang tetap eksis dan bermain musik di luar jalur mainstream.
"Sebagai band yang memainkan musik yang tidak terlalu mainstream dan dari Bali. Kita merasa dengan kondisi yang dimiliki, yang kita capai sekarang, kita cukup bangga. Makanya kita ngerasa udah layak punya ini dan kita mencari apa lagi yang layak untuk ini," ujar Jerinx.
Jerinx menambahkan bahwa dia tak khawatir dengan penjualan album ini meningkat penjualan fisik saat ini sangat susah. SID sendiri merasa sama karena dia sudah memiliki pembeli yang siap membeli vinyl ini.
"Kalau segmennya, akan terbagi dua. Indonesia biarpun kecil ada komunitas kolektor. Pertama adalah untuk penggemar SID yang benar-benar loyal. Kebanyakan pendengar kita itu masih sekolah, kita pengen mereka menangkap esensi dari vinyl ini," paparnya.
Lebih lanjut Jerinx mengatakan jika proyek ini berhasil maka akan menjadi sebuah fenomena tersendiri dalam dunia perilisan di Indonesia.
"Kalau proyek ini bekerja dan feedbacknya bagus mungkin akan jadi fenomena. Tapi lihat aja nanti, mudah-mudahan bisa sukses," tukasnya saat dijumpai di kantor Sony Music, Jl. Johar No. 13 Menteng, Jakarta Pusat (23/2)



Nyanyikan Lagu anak, SID bangga

Berbeda dengan anak Indonesia di era 1970-1980an, anak Indonesia zaman sekarang sudah jarang mendengarkan lagu anak-anak. Yang terjadi sekarang ini, mereka lebih banyak mendengarkan musik-musik dewasa dengan lirik yang tidak sesuai sesuai dengan usianya. Hal ini yang kemudian mendorong grup band punk, Superman Is Dead untuk membuat karya-karya yang juga bisa dikonsumsi anak-anak.
"Kita merekam single Aku Anak Indonesia yang diambil dari album kompilasi AMBILKAN BULAN. Jadi ini album kompilasi. Pemikiran ini udah lama sebenernya, karena kita sudah sampai tahap prihatin karena ngeliat anak Indonesia bawain lagu yang ga sesuai dengan umurnya," ungkap Jerinx.
SID terlibat dalam kompilasi AMBILKAN BULAN karena mereka ingin anak-anak kecil mencintai lagi lagu anak. Menurut mereka, sangatlah penting bagi anak-anak untuk mencintai lagu yang seusianya. Dijumpai di kantor Sony Music, Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu yang lalu, SID pun mengaku bangga terlibat di sini.
"(Lagu) kita dipilihin sama Sony, tapi secara lirik dan lagu masuk banget di lagu ini. Kita sebelumnya pernah juga bikin ini. tapi beda bahasanya," ujar Jerinkx. "Album AMBILKAN BULAN mengangkat kembali karya-karya besar dari pencipta lagu anak, almarhum AT Mahmud, yang diaransemen ulang dan dibawakan kembali oleh band dan penyanyi populer saat ini," lanjutnya.
"Pengerjaannya itu dari lagunya Tasya, dan saya kaget dengernya. Tapi kita denger, kayaknya dapet banget yang sesuai sama SID," imbuh Bobby. "Kalo bisa, yang nyanyiin semua anak indonesia. Kita pengen kalo bisa, pas kita manggung semua orang Indonesia menyanyikan lagu ini," lanjutnya.
Disinggung soal musik yang dinilai mirip dengan musik Netral, karena terdengar seperti lagu Garuda di Dadaku, para personil grup band punk asal Bali ini pun membantahnya.
"Kalo sama Netral, jelas-jelas sangat beda," ujar Bobby.
"Kita sadar, bisa kejebak ke sana. Gimana caranya kita bisa lepas dari itu, makanya kita bikin beda. Dirilisnya Maret 2012," imbuh Jerinx.    (kpl/ato/dew)


Bangga dengan Outsiders dan Ladyrose

 Seberapa senang sekaligus kebanggaan Indonesia dengan capaian yang diberikan oleh "Billboard"?
Kami bangga, bisa meletakkan nama Indonesia di peta persaingan musik global. Indonesia juga (sebaiknya) belajar meng-appreciate hal-hal seperti ini dengan adil dan seimbang, jangan hal-hal yang negatif saja yang di blow up.
Muda, beda dan berbahaya bagi SID adalah?
Rangkaian kalimat tersebut merepresentasikan energi dan semangat perubahan untuk melawan nilai-nilai lama yang masih dipertahankan kaum mainstream demi eksistensi kepentingan golongan-nya saja.
Bagaimana SID melukiskan Outsiders/LadyRose?
Mereka memiliki 'sesuatu' yang tidak dimiliki fans base band-band lainnya. Kami percaya hukum semesta dan seleksi alam. Setidaknya, dari jutaan Outsiders/LadyRose pasti akan ada beberapa persen dari mereka yang akan tumbuh menjadi penentu masa depan daerah atau bahkan negara nya. Dan semoga, persepsi positif mereka terhadap SID bisa menjadi referensi dalam mengambil keputusan nantinya.
Tentang suka bersama Outsiders/LadyRose?
Keriangan kami bersifat sejajar, dikala SID berkunjung ke kota mereka, jika memungkinkan kita naik sepeda bersama, kadang membersihkan sampah plastik bersama. Itu benar-benar membuat kami bahagia. Juga disaat kami menemukan beberapa Outsiders/LadyRose yg memiliki kecerdasan dan wawasan luas, kadang kami terpesona dan belajar dari mereka.
Tentang duka bersama Outsiders/LadyRose?
Disaat beberapa dari mereka menghujat band lain dengan membawa-bawa nama Outsiders/LadyRose. Itu sangat memalukan! Juga ada beberapa Outsiders/LadyRose dadakan yang tiba-tiba, juga secara mendadak, menyatakan diri anti terhadap SID setelah tahu kalau SID bukanlah band yang hanya bisa bicara tentang musik.
Menuju pertanyaan global, bagaimana pandangan SID terhadap indie scene di Bali, juga di Indonesia?
Internet sangat berperan dalam memajukan 'scene' indie di dunia, termasuk Indonesia. Dan sudah seharusnya band-band indie makin bisa bersaing seiring dengan kemajuan tehknologi. Dan indikasinya sudah terlihat. Jaman sekarang gak harus kawin cerai lalu masuk infotainment untuk menjadi musisi besar.
Juga tentang musik Indonesia secara umum saat ini?
Secara umum sedikit membaik. Munculnya kembali musisi pop berkelas macam Kla Project, Anggun atau yang lebih baru semacam Sandy Sondhoro, Dira Sugandi dll mampu sedikit mengobati iritasi telinga akibat serangan nada arus utama yang itu-itu saja.
Pertanyaan terakhir pernyataan bebas yang ingin disampaikan?
Semoga Indonesia bisa menjadi rumah yang adil serta nyaman dihidupi oleh seluruh warga negara nya.

"Wow, yeah...!" Respek dengan apa yang dikemukakan SID. Muda, beda dan berbahaya dapat diperankan SID dengan baik untuk Indonesia, terutama Outsiders/LadyRose. Jadi bukan hal yang mustahil ketika mereka mampu terdepan hingga mendunia seperti sekarang


Isu "Fuck Java"


PUNK, Superman is Dead, Isu Bodoh "Fuck Java"



kita punya semua bukti kalo SID tidak pernah menjadi band rasis, tapi kita kesulitan untuk menjelaskannya ke seluruh penduduk Indonesia. kemampuan kita terbatas. jadi tolong teman2 bantu kita utk menyebarkan tulisan ini lewat email atau atau apa saja. semoga persatuan menemani Indonesia.
berikut cuplikan cerita na, huehue..

Jerinx Said: halo semua, saya jerinx, drummer superman is dead, ga sengaja nemu ruang diskusi [atau berantem?] ini pas lagi browsing internet. hmmm, panas juga ya topik-nya. saya kira isu-isu rasial SID anti-jawa udah beres seiring dengan permintaan maaf kawan2 kita di sby yang memulai menyebar isu menyakitkan itu tahun 2003 lalu. permintaan maaf mereka kemudian dilanjutkan gengan mengundang SID main di sby, tepatnya di club colours dan disebuah pensi SMA baru-baru ini. asli asyik bgt, guys, gak ada lagi dendam dihati kita setelah melihat perlakuan anak2 sby thd SID. terus tentang isu tato 'f*ck jawa' ditangan saya, saya gak tau gimana mesti jelasinnya. kalo saya ngomong juga kalian belum percaya. gini aja, kapan misalnya SID main ke kota-mu, cari saya dibelakang panggung dan akan saya tunjukkan seluruh tato dibadan saya. jika benar ada tulisan bodoh tsb, ok kalian bisa hajar saya habis2an. tapi kalau gak ada, apa yang akan kalian lakukan? masih ingin menginjak-nginjak SID? atas dasar apa?sudahlah, kalau kalian emang benci ama band saya, silakan. kita juga gak pengin seluruh manusia indonesia suka dgn SID.
tapi tolong, jangan bawa2 isu rasial kampungan itu lagi. benar2 pembunuhan karakter dgn cara yang sangat2 pengecut. saya udah tonton klip 'white town' berkali-kali untuk mencari-cari apa benar ada tulisan anti jawa disana, hasilnya nihil. untuk saudara rocky, ayo kita ketemuan trus bareng2 kita tonton klip 'white town'. dirumahku atau dirumahmu, terserah. emailku elvis_on_fire@yahoo.com.

juga ttg konser endank soekamti yang rusuh di bali, yang mengundang mereka bukan SID tapi sebuah E.O. SID bukan E.O, kita band. dan kebetulan SID juga ditawarin main ya kita main aja. trus pas kejadian di bali, saya lihat dgn mata kepala sendiri anak yang memukul Dorry [gitaris Endank] datang dari depan panggung, habis mukul dia lari kearah kanan, dikejar oleh sekuriti tapi ketangkep, setelah ketangkep dia dibawa ke belakang panggung, si eka [bassist SID] yang emosi kemudian ikut memukuli wajah anak tsb. dia ngaku2 anak lokal tapi kita gak peduli karena dia udah bikin jelek nama bali. saya sendiri waktu itu sibuk nenangin massa yang kacau balau. tapi kalo dipikir-pikir, apa penyebab kejadian tsb? ya gak lain karena sebelumnya SID diperlakukan kejam setiap kali kita main di luar Bali. sekedar info, saat ini kita bekerjasama dgn anak2 endank soekamti untuk membantu korban gempa. di bali sendiri at least udah 4 konser amal yang kita adakan, kalo ga percaya silakan tanya anak2 soekamti. guys, bangsa kita benar2 hancur akhir2 ini dan kalian semua bisa lakukan adalah menyebar fitnah dan menyerang satu sama lain. buka mata dan hati kalian. sungguh menyakitkan melihat generasi bangsa ini seenaknya menyebar fitnah paling keji utk sebuah band dari daerah yang hanya mencoba untuk bermain musik dan bersenang-senang. kalau kalian ingin tau seperi apa SID sebenarnya, cari kita dibelakang panggung atau dimanapun itu...
kita tidak pernah takut akan kebenaran.

----------------------------------------------------------------------------
oya, sekedar tambahan. setelah konser 'perdamaian' SID di club colours surabaya beberapa bulan yang lalu, ketika kita konfirmasikan ttg isu rasial tsb ke anak2 surabaya [yang dulunya ikut melempari kita] mereka semua mengaku kalo mereka juga korban isu yang disebarkan oleh beberapa anak yang tidak betanggung jawab. jadi waktu itu mereka cuma ikut2an karena ada provokatornya. salah satunya adalah Zewex [bekas vokalis band SBY Karpet]. namun Zewex juga mengaku kalo dia juga dihasut. saat ini kita dan Zewek sudah berteman [dia yang ngundang SID main ke SBY lagi, 2 kali berturut-turut].
jika kalian pikir tulisan diatas adalah karangan belaka, bisa tanya kepada anak2 SBY yang nonton konser kita di club Colours atau di pensi SMA 9 SBY. semua aman dan bergembira. jangan bertanya kepada anak yang tidak pernah nonton namun sok tau ini itu. beberapa waktu lalu, beberapa band surabaya [never ending story, KKHH, devadata dll] juga main di bar saya [twice bar, kuta] dan semua aman2 saja. dendam dan kebencian udah berakhir.
jadi, secara garis besar, SID menarik kesimpulan kalau semua isu rasial ini hanyalah usaha licik pembunuhan karakter, yang motif sebenarnya adalah rasa ketidakpuasan/tidak terima/rasa iri beberapa pihak oleh kepindahan SID ke major label. itu saja, simple namun benar2 membunuh.
sebagai orang minoritas 'sebenarnya' di bumi Indonesia, kita hanya berharap kalian semua bisa berpikir dengan kepala dingin dan berjiwa besar.

kita punya semua bukti kalo SID tidak pernah menjadi band rasis, tapi kita kesulitan untuk menjelaskannya ke seluruh penduduk Indonesia. kemampuan kita terbatas. jadi tolong teman2 bantu kita utk menyebarkan tulisan ini lewat email atau atau apa saja. semoga persatuan menemani Indonesia.

1 komentar: